"Wahai anak muda! Engkau
harus mempraktikkan pengabdian yang tulus (ikhlâsh al-ʽamal) kepada
Allah dalam shalatmu, puasamu, pelaksanaan hajimu, pembayaran zakatmu,
dan dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. Engkau harus menjalankan
komitmen kepada-Nya sebelum engkau sampai di hadirat-Nya. Komitmen ini
memerlukan sikap pengabdian yang tulus,pengukuhan dalam tauhid,
mengikuti dengan setia Sunnah Nabi Saw. dan komunitas Islam (jamâʽah),
ke
sabaran dan sikap syukur, dan kesiapan untuk mempercayakan urusan-urusanmu kepada Tuhanmu.
Dalam hubungan dengan makhluk-makhluk, ia memerlukan sikap penolakan,
dan dalam hubungan dengan-Nya, ia memerlukan sikap mencari. Terhadap
semua yang selain-Nya, ia memerlukan sikap tak acuh, dan terhadap-Nya,
ia memerlukan sikap pendekatan pengabdian dengan kalbumu dan wujud
terdalammu (sirr). Ia memerlukan perasaan keterlepasan dari segala
sesuatu yang lain, dan menuntut perasaan cinta dan kerinduan kepada-Nya.
Setelah itu Dia pasti akan menganugerahimu kedekatan-Nya dan
anugerah-Nya yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar
telinga, dan belum pernah terlintas dalam pikiran dan kalbu manusia.
Menempuh jalan ini akhirnya akan membawamu kepada Rabb-mu. Jika iblis
mendatangimu dan mencoba membuatmu mengubah jalanmu, engkau harus
memohon pertolongan kepada-Nya, agar Dia mengusirnya jauh-jauh darimu.
Engkau harus meminta tolong kepada-Nya, seperti halnya orang-orang
sebelummu meminta tolong kepada-Nya di masa mereka. Engkau harus
mengerjaklan pekerjaanmu dengan baik, kemudian berbaik sangka kepada
Rabb-mu.
Berbaik sangkalah kepada-Nya dan berbuatlah
sebaik-baiknya untuk menaati-Nya dengan selayaknya, sebab nantinya Dia
akan banyk berurusan denganmu. Banyak kebaikan ditemukan dalam sikap
berbaik sangka (husnuzhzhann) kepada Allah, kepada nabi-nabi-Nya,
rasul-rasul-Nya dan kepada orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya."
--Syekh Abdul Qadir Jailani dalam Jala Al-Khawathir
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "JALAN SUFI SYEKH ABDUL QADIR JAILANI"
Post a Comment