Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Jauhilah sifat syirik, baik syirik lahiriah ataupun batiniah. Sifat syirik
lahiriah seperti menyembah patung atau berhala, sementara syirik batiniah
seperti bersandar kepada makhluk dan hanya memerhatikan kepadanya, baik dalam
kemudharatan ataupun dalam manfaat.
Di antara manusia ada orang yang memiliki dunia, tetapi dia tidak
mencintainya; dia memiliki dunia tetapi tidak dimiliki dunia; dunia
mencintainya teta
pi dia tidak mencintai dunia;
dunia lari di belakangnya, tetapi dia tidak lari ke belakang mengejarnya; dia
memanfaatkan dunia tetapi dunia tidak berhasil memanfaatkannya; dan dia
berhasil memisahkan diri dari dunia, tetapi dunia tidak memisahkan diri
darinya.
Dia benar-benar telah membuat hatinya menjadi baik karena Allah Azza wa
Jalla, sedangkan dunia tak mampu merusaknya. Maka, dia mampu mengatur dunia,
sementara dunia tak akan mampu mengaturnya. Karena itu, Rasulullah SAW
bersabda, “Sebaik-baik harta yang bermanfaat adalah harta orang yang shaleh.”
Beliau juga bersabda, “Tidak ada kebaikan dalam dunia ini, kecuali bagi orang
yang berkata begini dan begitu.” Beliau mengisyaratkan bahwa orang itu
memisahkan dunia dengan tangannya dalam berbagai segi yang baik.
Maka, hendaklah engkau membiarkan dunia di tanganmu untuk kebaikan
hamba-hamba Allah Azza wa Jalla. Keluarkanlah dunia dari hatimu hingga dunia
sama sekali tidak membahayakanmu. Janganlah kenikmatan dunia dan perhiasannya
menipumu. Sebab, tidak lama lagi engkau akan pergi dan dunia pun akan pergi
setelah kepergianmu.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "ANTARA SYIRIK DAN ZUHUD"
Post a Comment