Wahai Tuhan kami,
wahai Dzat yang telah memelihara kami dengan kelembutan untuk dapat
menerima taklif dari-Mu agar kami dapat mencapai kejernihan tauhid-Mu
dan penyucian-Mu, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa untuk
melaksanakan taklif disebabkan imkân (kelemahan sebagai makhluk) atau
kami bersalah dalam pelaksanaan taklif itu disebabkan kebodohan kami.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban berat
berupa tirai tebal dan penutup yang membutakan mata hati kami sehingga
kami tidak dapat melihat cahaya tauhid-Mu sebagaimana yang telah Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami berbagai kelelahan riyadhah dan
kesulitan taklif disebabkan kotoran imkân dan noda ketergantungan kepada
yang selain Engkau apa yang tak sanggup kami memikulnya, dan maafkanlah
dan hapuskanlah dengan anugerah-Mu dari berbagai hal yang muncul
disebabkan sifat-sifat imkân yang kami miliki.
Ampunilah kami,
wahai Tuhan kami, hapuskanlah egoisme dalam diri kami dari pandangan
kami sendiri danrahmatilah kami dengan rahmat-Mu yang luas. Engkaulah
Penolong kami, penolong dengan segala nikmat yang kami terima, maka
tolonglah kami dengan bantuan dan pertolongan-Mu dalam tauhid-Mu
terhadap kaum yang kafir, yang Huwiyah mereka sendiri yang bathil telah
menutupi mereka daro Syams Al-Haqq yang terang menyinari seluruh
cakrawala.
Teguhkanlah kami dengan kelembutan-Mu, kebenaran-Mu,
tauhid-Mu, wahai penolong yang terbaik, wahai pemberi petunjuk kepada
orang-orang sesat.
Doa ini dikutip dari penafsiran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tentang QS Al-Baqarah ayat 286 dalam Kitab Tafsir Al-Jailani:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۭ لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۭرَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ
اَوْ اَخْطَاْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهٗ عَلَي الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا
مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَاعْفُ عَنَّا ۪ وَاغْفِرْ لَنَا ۪
وَارْحَمْنَا ۪ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْــصُرْنَا عَلَي الْقَوْمِ
الْكٰفِرِيْنَ ٢٨٦ۧ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Baginya pahala (dari kebajikan) yang
dilakukannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika
kami lupa atau kami bersalah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, dan janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan
maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
Menurut
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Allah tidak membebani para hamba-Nya.
Allah yang Maha Memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya untuk menuju
kepada-Nya. Allah tidak memberi beban kepada seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.
Allah tidak memberi beban melainkan sesuai
kemampuan dan kesiapannya, dan apa yang telah ditetapkan Allah baginya
sejak jauh sebelumnya, dengan Ilmu Hudhuri yang dimiliki-Nya sehingga
tampaklah bahwa baginya pahala (dari) yang dilakukannya, berupa
kebajikan dengan kesiapan fitrah-naluriahnya dan ia mendapat siksa
(dari) yang dikerjakannya, berupa kejahatan, karena mengikuti nafsu
dalam imkân yang menjadi sumber dari segala kerusakan. Kemudian ketika
Allah menunjukkan rahasia dari taklif,
Dia juga ingin menunjukkan
bahwa semua taklif yang dapat dilakukan hamba-Nya sebenarnya hanya
dapat dilakukan berkat taufik dan jadzb (gaya tarik) dari-Nya. Itulah
sebabnya Allah mengajarkan sebuah doa mohon pertolongan dan keselamatan
kepada mereka seperti doa di atas.
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Tafsir Al-Jailani, terj. Tim Markaz Al-Jailani.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "DOA SYEKH ABDUL QADIR UNTUK HATI YANG GUNDAH"
Post a Comment