Syekh Ibnu Atha’illah
mengatakan: “Wahai saudaraku, ingatlah bahwa jika engkau ingin menang
terhadap musuhmu serta ingin mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat,
engkau harus bersikap tawaduk dan merendah. Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Allah telah memenangkan kalian dalam Perang Badar di saat
kalian sebenarnya lemah.” (QS Ali Imran [3]: 123)
Jika engkau ingin diberi, maka tunjukkanlah sikap papa (lemah) dan merasa butuh kepada-Ny
a.
Bukankah Allah berfirman, “Sedekah (zakat) itu hanya diberikan kepada
para fakir misikin.” (QS At-Taubah [9]: 60). Jika engkau ingin diberi
karunia dan ingin agar mata batinmu bersinar, tampakkan kepapaan dan
rasa butuhmu kepada-Nya. Karena, ketahuilah bahwa cahaya Tuhan terdiri
dari dua bagian cahaya, yakni cahaya yang masuk ke dalam kalbu dan
cahaya yang sampai kepadamu namun tidak masuk ke dalamnya. Maka, bisa
jadi cahaya tersebut sudah sampai, tapi karena kalbumu masih terisi oleh
gambaran dunia, ia pergi kembali ke tempat semula.
Maka dari itu,
kosongkanlah kalbumu dari sesuatu selain Allah agar bisa diisi dengan
makrifat dan berbagai rahasia. Seorang yang mengaku Muslim seharusnya
sibuk dengan berdzikir dan memuji Allah daripada memuji diri sendiri
agar ia bertambah tawaduk. Hendaknya, ia juga sibuk dengan hak-hak Allah
daripada sibuk mengingat hak-hak pribadinya sendiri agar ia bertambah
ikhlas.
--Syekh Ibnu Atha’illah dalam Bahjat An-Nufus
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "MERENDAHKAN DIRI DAN SELALU MEMBUTUHKANNYA"
Post a Comment