Tuesday 10 March 2015

MERENDAHKAN DIRI DAN SELALU MEMBUTUHKANNYA


Syekh Ibnu Atha’illah mengatakan: “Wahai saudaraku, ingatlah bahwa jika engkau ingin menang terhadap musuhmu serta ingin mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat, engkau harus bersikap tawaduk dan merendah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah telah memenangkan kalian dalam Perang Badar di saat kalian sebenarnya lemah.” (QS Ali Imran [3]: 123)
Jika engkau ingin diberi, maka tunjukkanlah sikap papa (lemah) dan merasa butuh kepada-Nya. Bukankah Allah berfirman, “Sedekah (zakat) itu hanya diberikan kepada para fakir misikin.” (QS At-Taubah [9]: 60). Jika engkau ingin diberi karunia dan ingin agar mata batinmu bersinar, tampakkan kepapaan dan rasa butuhmu kepada-Nya. Karena, ketahuilah bahwa cahaya Tuhan terdiri dari dua bagian cahaya, yakni cahaya yang masuk ke dalam kalbu dan cahaya yang sampai kepadamu namun tidak masuk ke dalamnya. Maka, bisa jadi cahaya tersebut sudah sampai, tapi karena kalbumu masih terisi oleh gambaran dunia, ia pergi kembali ke tempat semula.
Maka dari itu, kosongkanlah kalbumu dari sesuatu selain Allah agar bisa diisi dengan makrifat dan berbagai rahasia. Seorang yang mengaku Muslim seharusnya sibuk dengan berdzikir dan memuji Allah daripada memuji diri sendiri agar ia bertambah tawaduk. Hendaknya, ia juga sibuk dengan hak-hak Allah daripada sibuk mengingat hak-hak pribadinya sendiri agar ia bertambah ikhlas.
--Syekh Ibnu Atha’illah dalam Bahjat An-Nufus

No comments:

Post a Comment